hayy semua ini ada sedikit pengalaman tentang study tour saya ketika masih SMP dulu.. mungkin yang butuh buat laporan perjalanan study tour ke jogja ini bisa sedikit membantu kalian.. selamat membaca.. :)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT,
berkat rahkmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Bahasa
Indonesia ini dengan baik.
Saya telah berusaha membuat tugas ini sebaik mungkin,
tetapi saya sadar bahwa tugas ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mohon kritik dan sarannya agar saya bisa memperbaiki tugas ini menjadi lebih
baik.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada ibu Arie
dan semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan tugas ini.
Sempor, 20 Juni 2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar..................................................................1
Daftar Isi...........................................................................2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................3
1.2
Tujuan Penulisan...............................................4
1.3
Rumusan Masalah...............................................4
Bab 2
Lokasi Wisata
1.1 Candi Prambanan..............................................5
1.2
Taman Pintar.....................................................6
1.3
Museum Dirgantara............................................9
Bab 3
Penutup
1.1 Kesimpulan........................................................12
1.2
Daftar Pustaka...................................................14
1.3
Lampiran...........................................................15
Bab
1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
·
Candi Prambanan terletak di perbatasan antara kota yogyakarta
dan jawa tengah. Candi ini di bangun
pada masa dinasti sanjaya pada abad IX. Pada tanggal 20 Desember 1953 pengugaran
candi induk loro jonggrang di resmikan oleh Ir. Soekarno,
·
Taman Pintar dibangun oleh gabungan swasta
dan pemerintah provinsi DI Yogyakarta yang pembangunannya dimulai sejak Mei
2006 dan diresmikan pemakaiannya oleh dua menteri yakni Menristek Kusmayanto
Kadiman dan Mendiknas Bambang Sudibyo pada 9 Juni 2007.
·
Museum
Dirgantara
Keberadaan Museum Pusat TNI AU
Dirgantara Mandala berdasarkan atas gagasan dari Pimpinan TNI AU untuk
mengabadikan dan mendokumentasikan segala kegiatan dan peristiwa bersejarah di
lingkungan TNI AU. Hal tersebut telah lama dituangkan dalam Keputusan Menteri/
Panglima Angkatan Udara No. 491, tanggal 6 Agustus 1960 tentang Dokumen dan
Museum Angkatan Udara. Setelah mengalami proses yang lama, pada tanggal 21
April 1967, gagasan itu dapat diwujudkan dan organisasinya berada di bawah
Pembinaan Asisten Direktorat Budaya dan Sejarah Menteri Panglima Angkatan Udara
di Jakarta. Berdasarkan Instruksi Menteri/ Panglima Angkatan Udara Nomor 2
tahun 1967, tanggal 30 Juli 1967 tentang peningkatan kegiatan bidang sejarah,
budaya, dan museum, maka Museum Angkatan Udara mulai berkembang dengan pesat.
Berkat perhatian yang besar, baik dari Panglima Angkatan Udara maupun Panglima
Komando Wilayah Udara V (Pang Kowilu V), pada tanggal 4 April 1969 Museum Pusat
TNI AU yang berlokasi di Markas Komando Udara V, di Jalan Tanah Abang Bukit
Jakarta, diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin.
B. Tujuan penulisan
1. Pemenuhan tugas guru Bahasa
Indonesia
2. Sebagai referensi bagi para pembaca yang
memerlukan
3.
Untuk menambah koleksi buku pada perpustakaan SMP N 1 Sempor
C Rumusan Masalah ?
Kendaraan apa yang di gunakan
oleh dewa Shiwa?
Dimana letak Candi Prambanan itu?
Siapakah yang membangun Taman
Pintar?
Pada pembangunan tahap III Taman
Pintar membangun gedung apa?
Dimana letak Museum Dirgantara?
Pabrik apa yang sekarang di
gunakan oleh Museum Dirgantara?
Bab 2
Lokasi Wisata
Candi Prambanan
Merupakan
peninggalan Hindu terbesar di kawasan Jawa Tengah dan daerah Istimewa
Yogyakarta, terletak lebih kurang 17 kilometer di sebelah Timur kota Yogyakarta.
Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk menghadap ke
arah Timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang
kulit setinggi 47 meter.
Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai
sang Pencipta, Dewa Wishnu sebagai sang Pemelihara dan Dewa Shiwa sebagai sang
Perusak.Bilik utama dari candi induk kompleks candi Prambanan ditempati oleh
Dewa Shiwa sebagai Mahadewa sehingga dapat disimpulkan bahwa candi Prambanan
merupakan candi Shiwa.
Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang, berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu (Raja, yang dalam bahasa Jawa sering disebut Ratu) Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebalah Selatan kompleks candi Prambanan
Bilik candi induk yang menghadap kea rah Utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang.
Candi Brahma dan candi Wishnu yang kini sudah selesai pemugarannya masing-masing hanya memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa. Patung angsa senagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua Dewa itu, kini telah dipugar.
Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.
Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Diansty) Sanjaya pada abad ke-9 .
Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang, berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu (Raja, yang dalam bahasa Jawa sering disebut Ratu) Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebalah Selatan kompleks candi Prambanan
Bilik candi induk yang menghadap kea rah Utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang.
Candi Brahma dan candi Wishnu yang kini sudah selesai pemugarannya masing-masing hanya memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa. Patung angsa senagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua Dewa itu, kini telah dipugar.
Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.
Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Diansty) Sanjaya pada abad ke-9 .
Taman Pintar.
Science center yang
disebut Taman Pintarini
dibangun oleh gabungan swasta dan pemerintah provinsi DI Yogyakarta yang
pembangunannya dimulai sejak Mei 2006 dan diresmikan pemakaiannya oleh dua
menteri yakni Menristek Kusmayanto Kadiman dan Mendiknas Bambang Sudibyo pada 9
Juni 2007.
Motto Taman Pintar nampak
sederhana yakni tiga-N “Niteni, Nirokake, Nambahi”, sesungguhnya memiliki
kedalaman filosofinya Ki Hadjar Dewantara. Dalam konteks masa kini, filosofi
itu ada konsekwensinya dengan proses transfer teknologi yang mengacu pada
konsep three-A yaitu “Adopt, Adapt, Advance”.
Disebut Taman Pintar karena
di kawasan ini siswa mulai pra sekolah sampai SLTA bisa dengan leluasa
memperdalam pemahamannya soal materi pelajaran yang diterima di sekolah dan
berekreasi.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan
dengan tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat
serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta
Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni
2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo dan Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta
dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III,
Tapak Presiden dan Gedung Memorabilia.Dengan selesainya tahapan pembangunan,
Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang
diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Zona
khusus anak
Di antara Playground Arena terdapat Zona
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang khusus diperuntukkan bagi anak usia 2-7
tahun. Zona ini terbagi atas 2 gedung yaitu gedung barat dan gedung timur.
Karena sudah tidak memenuhi persyaratan
umur, YogYES tidak bisa masuk ke dalam kedua gedung ini. Namun dari papan yang
terpampang di depan gedung-gedung tersebut, kita bisa tahu bahwa gedung PAUD
barat terdiri atas Ruang Tunggu, Ruang Sains dan Teknologi, Perpustakaan, Ruang
Profesi, Ruang Budaya dan Religi. Sementara gedung PAUD timur terdiri atas
Ruang Tunggu, Ruang Komputer Kids, Ruang Puzzle Balok, Ruang Pertunjukan dan
Karaoke, serta Ruang Petualangan.
Gedung
Oval
Setelah mengitari Playground Arena dan
melihat gedung-gedung PAUD dari depan, YogYES memutuskan untuk masuk ke dalam
Gedung Oval. Untuk masuk ke dalam gedung ini, anak-anak hanya harus membayar
Rp. 5000 rupiah, orang dewasa Rp. 10.000 rupiah, sementara tersedia harga
khusus bagi tamu rombongan siswa dan guru.
Begitu masuk, kita akan sampai di ruang
depan, dimana terdapat layar TV di lantai di sayap kanan dan kiri ruangan yang
menayangkan video penelitian tentang terbentuknya alam semesta, kehidupan pra
sejarah, dll. Dari ruang depan itu nampak sebuah terowongan pendek yang
ternyata adalah sebuah terowongan bawah air yang menembus Aquarium Air Tawar.
Dari balik kaca yang memisahkan terowongan dengan aquarium, nampak aneka jenis
ikan air tawar mulai dari lele, gurami, dsb berenang-renang dengan bebas.
Keluar dari terowongan, YogYES
dikejutkan oleh sebuah patung dinosaurus besar yang meraung mengerikan.
Ternyata patung itu adalah "sambutan" bagi kita yang akan segera
memasuki Dome Area (area kubah). Sebuah ruangan berbentuk lingkaran yang besar
dan tinggi segera nampak. Di pinggir ruangan ini ada beberapa stand yang
memeragakan alat-alat iptek sederhana seperti Whimshurst Machine, Generator Van
de Graft, Air track (rel udara), peta kenampakan alam Indonesia lengkap dengan
lampu-lampu kecil warna-warni yang menandai letak gunung, sungai, danau, dsb,
pemadam kebakaran otomatis, pendeteksi banjir, tempat wudhu otomatis yang
langsung menyala begitu kita injak lantainya, dsb. Beberapa gambar dan diorama
kehidupan pra sejarah juga terdapat di lantai ini.
Setelah itu ada jalan memutar naik ke
lantai 2 dengan foto tokoh-tokoh dunia seperti Copernicus, Einstein, dsb serta
poster planet-planet tata surya kita di sepanjang dindingnya. Lantai 2 gedung
oval berisi alat peraga tentang alam semesta, bumi kita, simulator gempa,
simulator dan detector tsunami, peraga listrik, teknologi konstruksi, zona
telekomunikasi dan try science around the world.
Selain Gedung Oval, masih ada lagi
Gedung Kotak. Dalam gedung ini terdapat bioskop 4 Dimensi yang dapat Anda
nikmati bersama kelurga. Cukup membayar Rp. 15.000 per orang untuk menonton
satu film. Rencananya di Gedung Kotak ini juga akan terdapat Exhibition Hall,
Ruang Audiovisual, Radio Anak jogja, Souvenir Counter, zona materi dasar dan
penerapan iptek, laboratorium sains, serta Courses Classes.
Secara keseluruhan, Taman Pintar ini
cukup representatif dan cukup mendidik, sehingga layak menjadi salah satu
alternatif tempat wisata keluarga dan anak-anak.
Ø
Museum
Dirgantara (TNI AU)
Museum ini terletak di ujung utara Kabupaten Bantul perbatasan dengan
Kabupaten Sleman tepatnya di komplek Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto
Yogyakarta. Museum ini banyak menampilkan sejarah kedirgantaraan bangsa
Indonesia serta sejarah perkembangan angkatan udara RI pada khususnya. Selain
terdapat diorama
juga terdapat bermacam-macam jenis pesawat yang dipergunakan pada masa perjuangan. Beberapa model dari pesawat tersebut adalah milik tentara jepang yang digunakan oleh angkatan udara Indonesia
Keberadaan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala berdasarkan atas gagasan dari Pimpinan TNI AU untuk mengabadikan dan mendokumentasikan segala kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan TNI AU.. Berkat perhatian yang besar, baik dari Panglima Angkatan Udara maupun Panglima Komando Wilayah Udara V (Pang Kowilu V), pada tanggal 4 April 1969 Museum Pusat TNI AU yang berlokasi di Markas Komando Udara V, di Jalan Tanah Abang Bukit Jakarta, diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin.
Berdasarkan berbagai pertimbangan bahwa kota Yogyakarta pada periode 1945-1949 mempunyai peranan penting dalam sejarah, yaitu tempat lahirnya TNI AU dan pusat kegiatan TNI AU, serta merupakan kawah Candradimuka bagi Kadet Penerbang/ Taruna Akademi Angkatan Udara. Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor Kep/11/IV/1978, museum yang semula berkedudukan di Jakarta, kemudian dipindahkan ke Yogyakarta.
juga terdapat bermacam-macam jenis pesawat yang dipergunakan pada masa perjuangan. Beberapa model dari pesawat tersebut adalah milik tentara jepang yang digunakan oleh angkatan udara Indonesia
Keberadaan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala berdasarkan atas gagasan dari Pimpinan TNI AU untuk mengabadikan dan mendokumentasikan segala kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan TNI AU.. Berkat perhatian yang besar, baik dari Panglima Angkatan Udara maupun Panglima Komando Wilayah Udara V (Pang Kowilu V), pada tanggal 4 April 1969 Museum Pusat TNI AU yang berlokasi di Markas Komando Udara V, di Jalan Tanah Abang Bukit Jakarta, diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin.
Berdasarkan berbagai pertimbangan bahwa kota Yogyakarta pada periode 1945-1949 mempunyai peranan penting dalam sejarah, yaitu tempat lahirnya TNI AU dan pusat kegiatan TNI AU, serta merupakan kawah Candradimuka bagi Kadet Penerbang/ Taruna Akademi Angkatan Udara. Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor Kep/11/IV/1978, museum yang semula berkedudukan di Jakarta, kemudian dipindahkan ke Yogyakarta.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor
Skep/04/IV/1978 tanggal 17 April 1978, museum yang berlokasi di Kampus Akabri
Bagian Udara itu ditetapkan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahyadi menjadi Museum
Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, pada tanggal 29 Juli 1978 yang bertepatan
dengan peringatan Hari Bhakti TNI AU. Perkembangan selanjutnya, museum itu
tidak dapat menampung lagi koleksi alutsista yang ada karena lokasinya yang
sukar dijangkau oleh umum dan kendaraan. Oleh karena itu, Pimpinan TNI AU
memutuskan untuk memindahkannya ke gedung bekas pabrik gula di Wonocatur Lanud
Adisucipto. Sebelum pemindahan dilakukan gedung itu direhabilitasi untuk
dijadikan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Pada tanggal 17 Desember
1982, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menandatangani prasasti
sebagai bukti dimulainya rehabilitasi gedung itu.
Penggunaan dan pembangunan kembali gedung bekas pabrik gula itu diperkuat dengan Surat Perintah Kepala Staf TNI AU Nomor Sprin/05/IV/1984, tanggal 11 April 1984. Dalam rangka memperingati Hari Bhakti TNI AU, tanggal 29 Juli 1984, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan gedung yang sudah direhabilitasi itu sebagai gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Lokasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala itu berada di Pangkalan Udara Adisucipto, di bawah Sub Dinas Sejarah, Dinas Perawatan Personel TNI AU, Jakarta.
Penggunaan dan pembangunan kembali gedung bekas pabrik gula itu diperkuat dengan Surat Perintah Kepala Staf TNI AU Nomor Sprin/05/IV/1984, tanggal 11 April 1984. Dalam rangka memperingati Hari Bhakti TNI AU, tanggal 29 Juli 1984, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan gedung yang sudah direhabilitasi itu sebagai gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Lokasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala itu berada di Pangkalan Udara Adisucipto, di bawah Sub Dinas Sejarah, Dinas Perawatan Personel TNI AU, Jakarta.
Bangunan, Gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang ditempati
sekarang adalah bekas pabrik gula Wonocatur pada zaman Belanda, sedangkan pada
zaman Jepang digunakan untuk gudang senjata dan hanggar pesawat terbang.
Koleksi, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala memamerkan benda-benda koleksi sejarah, antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, parasut dan patung-patung tokoh TNI Angkatan Udara
Koleksi, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala memamerkan benda-benda koleksi sejarah, antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, parasut dan patung-patung tokoh TNI Angkatan Udara
Bab
3
Penutup
Kesimpulan
Ø
Candi prambanan merupakan
peninggalan Hindu terbesar di kawasan Jawa Tengah dan daerah Istimewa
Yogyakarta, terletak lebih kurang 17 kilometer di sebelah Timur kota
Yogyakarta. .Bilik utama dari candi induk kompleks
candi Prambanan ditempati oleh Dewa Shiwa sebagai Mahadewa sehingga dapat
disimpulkan bahwa candi Prambanan merupakan candi Shiwa. Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana
sebagai sang Pencipta, Dewa Wishnu sebagai sang Pemelihara dan Dewa Shiwa
sebagai sang Perusak.Bilik utama dari candi induk kompleks candi Prambanan
ditempati oleh Dewa Shiwa sebagai Mahadewa sehingga dapat disimpulkan bahwa
candi Prambanan merupakan candi Shiwa.
Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.
Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.
Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman
paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222
meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah
berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.Diluar halaman tengah ini masih
terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390
meter.Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Diansty) Sanjaya
pada abad ke-9
Ø
Science
center yang disebut Taman Pintarini dibangun oleh gabungan swasta dan pemerintah
provinsi DI Yogyakarta yang pembangunannya dimulai sejak Mei 2006 dan
diresmikan pemakaiannya oleh dua menteri yakni Menristek Kusmayanto Kadiman dan
Mendiknas Bambang Sudibyo pada 9 Juni 2007. Motto Taman Pintar nampak sederhana yakni tiga-N “Niteni,
Nirokake, Nambahi”, sesungguhnya memiliki kedalaman filosofinya Ki Hadjar
Dewantara. Pembangungan tahap II yaitu gedung Oval dan tahap III adalah gedung
Kotak.
Ø Museum ini terletak di ujung utara
Kabupaten Bantul perbatasan dengan Kabupaten Sleman tepatnya di komplek
Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta. Pada tanggal 4 April 1969 Museum
Pusat TNI AU yang berlokasi di Markas Komando Udara V, di Jalan Tanah Abang
Bukit Jakarta, diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin
Noerjadin
Penggunaan
dan pembangunan kembali gedung bekas pabrik gula itu diperkuat dengan Surat
Perintah Kepala Staf TNI AU Nomor Sprin/05/IV/1984, tanggal 11 April 1984.
Dalam rangka memperingati Hari Bhakti TNI AU, tanggal 29 Juli 1984, Kepala Staf
TNI AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan gedung yang sudah direhabilitasi itu
sebagai gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
.
Koleksi,
Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala memamerkan benda-benda koleksi sejarah,
antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat
miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api,
senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, parasut dan patung-patung
tokoh TNI Angkatan Udara.
Daftar pustaka
Sumber
museum dirgantaraDiasmara, Tanti /http/bantulbiz.com/id/bizpage_wisata/id-139.html 28
January 2005. 20 Juni 2012
Sumber Candi PrambananDiasmara, Tanti / wisataprambanan.wordpress.com
/sejarah-candi-prambanan.html 20Juni 2012
Lampiran